Jumat, 01 Juni 2012

TUGAS PBW (MODUL MATEMATIKA 2 KLS X)


M A T E M A T I K A
MODUL  2

 


MATERI POKOK
LOGIKA MATEMATIKA

KELAS  :  X

SEMESTER  :  2 (DUA)


OLEH :

ENDRAWITA
NIM. 1104002
Blog: endrawita.blogspot.com
Email: witaendra@yahoo.co.id



SMA NEGERI 4 KERINCI
KECAMATAN SIULAK
KABUPATEN KERINCI
2012



LOGIKA MATEMATIKA
 

STANDAR KOMPETENSI      :  4.Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.

KOMPETENSI DASAR       : 4.1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran  atau negasinya.
                                                        4.2. Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan    majemuk dan pernyataan berkuantor
                                                         4.3 Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan.           
4.4. Menggunakan prinsip logika matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah.

INDIKATOR                                     :
1. Menjelaskan arti dan contoh dari pernyataan dan    kalimat terbuka, serta menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan.
2. Menentukan ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan beserta nilai kebenarannya.
3  Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan  majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.
4 Menentukan ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimpli
5. Menentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi beserta nilai kebenarannya
 6. Menentukan nilai kebenaran dan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor.
7.  Memeriksa kesetaraan antara dua pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor.
8.    Menyelidiki apakah suatu pernyataan majemuk merupakan suatu tautologi, kontradiksi, bukan tautologi, atau bukan kontradiksi..
9.    Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai      kesetaraan (ekuivalensi) dua pernyataan majemuk, tautologi, dan kontradiksi.
10.              Menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan dengan prinsip modus   ponens, modus tolens, dan silogisme.
11.              Memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip logika matematika.
12.    Membuktikan sebuah persamaan atau pernyataan dengan bukti langsung, bukti tak langsung, atau induksi matematika.
13.    Mengerjakan soal dengan baik berkaitan dengan materi mengenai       penarikan kesimpulan berdasarkan prinsip modus ponens, modus tolens, atau silogisme beserta keabsahannya, serta penyusunan      bukti (bukti langsung, bukti tak langsung, atau induksi matematika).
 
 
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a.       Peserta didik dapat menjelaskan arti dan contoh dari pernyataan dan kalimat terbuka, serta menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);     
b.      Peserta didik dapat menentukan ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan beserta nilai kebenarannya. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);
c.       Peserta didik dapat menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);
d.      Peserta didik dapat menentukan ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan majemuk berbentuk konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);
e.       Peserta didik dapat menentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi beserta nilai kebenarannya. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);
f.       Peserta didik dapat menentukan nilai kebenaran dan ingkaran dari suatu pernyataan berkuantor. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);
g.      Peserta didik dapat memeriksa atau membuktikan kesetaraan antara dua pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);
h.      Peserta didik dapat menyelidiki apakah suatu pernyataan majemuk merupakan suatu tautologi, kontradiksi, bukan tautologi, atau bukan kontradiksi. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);
i.        Peserta didik dapat menentukan kesimpulan dari beberapa premis yang diberikan dengan prinsip modus ponens, modus tolens, dan silogisme. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);
j.        Peserta didik dapat memeriksa keabsahan penarikan kesimpulan menggunakan prinsip logika matematika. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);
k.      Peserta didik dapat membuktikan sebuah persamaan atau pernyataan dengan bukti langsung, bukti tak langsung, atau induksi matematika. (nilai yang ditanamkan: Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.);



MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd 




BAB I 
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari 4 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 adalah Kalimat, Kegiatan Belajar 2 adalah Kata Hubung, Kegiatan Belajar 3 adalah Invers, Konvers, dan Kontraposisi, dan Kegiatan Belajar 4 adalah Penarikan Kesimpulan.  Dalam Kegiatan Belajar 1, yaitu Kalimat, akan diuraikan mengenai kalimat bermakna, tidak bermakna, kalimat terbuka, pernyataan dan bukan pernyataan, dan nilai kebenaran beserta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kegiatan Belajar 2, yaitu Kata Hubung, akan diuraikan mengenai ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi, ingkaran kalimat majemuk beserta tabel kebenaran untuk setiap kata hubung dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kegiatan Belajar 3, yaitu Invers, Konvers, dan Kontraposisi akan diuraikan mengenai Invers, Konvers, dan Kontraposisi suatu Implikasi beserta tabel kebenaran masing-masing dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kegiatan Belajar 4, yaitu Penarikan Kesimpulan akan diuraikan mengenai berbagai cara penarikan kesimpulan, yaitu: Modus ponens, modus tolens, dan silogisme, serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Prasyarat 
Untuk mempelajari modul ini tidak diperlukan adanya prasyarat.

C. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi yang mendahului merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakanlah semua soal latihan yang ada. Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan,
     kembalilah mempelajari materi yang terkait.
3. Kerjakanlah soal evaluasi dengan cermat. Jika Anda menemui kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi, kembalilah mempelajari materi yang terkait.
4.  Jika Anda mempunyai kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah,
     kemudian tanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul ini. Dengan membaca referensi lain, Anda juga akan mendapatkan pengetahuan tambahan.

D. Tujuan Akhir 
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. Menentukan pernyataan dan bukan pernyataan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
2.  Menentukan nilai kebenaran suatu kalimat yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari,
3.  Menentukan nilai kebenaran suatu kalimat majemuk dan menggunakannya
     dalam kehidupan sehari-hari,
4.  Menentukan kalimat yang ekivalen dengan suatu kalimat yang diketahui, 
5. Menentukan invers, konvers, dan kontraposisi dari suatu implikasi serta menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari,
6. Menggunakan modus ponens, modus tolens, dan silogisme untuk menarik kesimpulan.


MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd


BAB  II 
PEMBELAJARAN

A.    Pernyataan , kalimat terbuka, dan ingkaran pernyataan.
1.      Pernyataan
      Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus kedua-duanya.
      Contoh :
a.       Hasil kali 5 dan 4 adalah 20
b.      Semua unggas dapat terbang
c.       Ada bilangan prima yang genap
      Contoh a dan c adalah pernyataan yang bernilai benar, sedangkan b penyataan yang bernilai salah.
Contoh kalimat yang bukan pernyataan :
a.       Semoga nanti engkau naik kelas
b.      Tolong tutupkan pintu itu
c.       Apakah ali sudah makan ?
Suatu pernyataan dinotasikan dengan huruf kecil seperti p, q, r dsb.
Misalnya :
P : Semua bilangan prima adalah ganjil
q : Jakarta ibukota Indonesia
Ada 2 dasar untuk menentukan nilai kebenaran suatun pernyataan yaitu :
a.       Dasar empiris : jka nilai kebenaran ditentukan dengan pengamatan pada saat tertentu.
Contoh :
* Rambut adik panjang
* Besok pagi cuaca cerah
b. Dasar tidak empiris : jka nilai kebenaran ditentukan menurut kaidah atau hukum tertentu. Jadi nilai mutlak tidak terikat oleh waktu dan tempat.
      Contoh :
      * Jumlah sudut dalam segitiga adalah 1800
      * Tugu muda terletak di kota Semarang


MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd


Tugas I
Diantara kalimat berikut manakah yang merupakan pernyataan, jika pernyataan tentukan nilai kebenarannya.
1.      Salah satu faktor prima dari 36 adalah 6
2.      Jajar genjang adalah segi empat yang sisinya sama panjang
3.      Bolehkah aku main ke rumahmu ?
4.      x merupakan bilangan prima
5.      Tahun 2006 merupakan tahun kabisat

2.      Kalimat terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenaraanya. Ciri dasar kalimat terbuka adalah adanya peubah atau variabel.
Contoh :
a.       2x + 3 = 9
b.      5 + n adalah bilangan prima
c.       Kota A adalah ibukota provinsi jawa tengah
3.      Ingkaran dari pernyataan
Ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan adalah pernyataan yang mengingkari pernyataan semula.
Ingkaran dari pernyataan p dinotasikan ~ p dibaca “ bukan p” atau “tidak p”.
Tabel kebenarannya sbb :
p
~ p
B
S
S
B

Contoh :
a.       p     : Ayah pergi ke pasar
~ p  : Ayah tidak pergi ke pasar
b. q      : 2 + 5 < 10
    ~ q  : 2 + 5  10
Tugas II
Tentukan ingkaran / negasi dari pernyataan berikut :
1.      17 adalah bilangan prima
2.      3 adalah faktor dari 38
3.      5 x 12 > 40
4.      Adikku pandai bermain gitar
5.      Diagonal ruang kubus ada 4 buah.
                                                                                MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd

B.     Pernyataan berkuantor
Pernyataan berkuantor adalah pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas
Ada 2 macam kuantor, yaitu :
1.      Kuantor Universal
Dalam pernytaan kuantor universal terdapat ungkapan yang menyatakan semua, setiap. Kuantor universal dilambangkan dengan (dibaca untuk semua atau untuk setiap)
Contoh :
* x  R, x2 > 0,  dibaca untuk setiap x anggota bilangan Real maka berlaku x2 > 0.
* Semua ikan bernafas dengan insang.
2.  Kuantor Eksistensial
Dalam pernyataan berkuantor eksistensial terdapat ungkapan yang menyatakan ada, beberapa, sebagian, terdapat. Kuantor Eksistensial dinotasikan dengan  ( dibaca ada, beberapa, terdapat, sebagian)
Contoh :
*   x  R, x2 + 3x – 10 < 0, dibaca ada x anggota bilangan real dimana x2 + 3x – 10 < 0
*  Beberapa ikan bernafas dengan paru-paru.
Ingkaran dari pernyataan berkuantor
Ingkaran dari pernyataan universal adalah kuantor eksistensial dan sebaliknya ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah kuantor universal.
Contoh :
a.          p  : Semua ikan bernafas dengan insang
      ~ p  : Ada ikan bernafas tidak dengan insang
             : Terdapat ikan bernafas dengan paru-paru
             : Tidak semua ikan bernafas dengan insang
b.     q   : Beberapa siswa SMA malas belajar
     ~ q  : Semua siswa SMA tidak malas belajar

Tugas III
Tentukan ingkaran pernyataan berikut :
1.      Setiap bilangan prima merupakan bilangan ganjil
2.      x  R ; x2 + 5x – 6 = 0
3.       x  R ; x2 + 4x – 5 > 0
4.      Ada siswa yang tidak menyenangi pelajaran matematika
5.      Semua segitiga jumlah sudutnya 1800


                                                                                         MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd

C.    Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk adalah gabungan dari beberapa pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan kata hubung.
Ada 4 macam pernyataan majemuk :
1.      Konjungsi
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Konjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan  yang dibaca p dan q
Tabel kebenarannya :
p
q
    
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S

Dari tabel tersebut tampak bahwa konjungsi selalu bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai benar.
Contoh :
p  :  34 = 51       bernilai salah
q  : 2 + 5 = 7     bernilai benar
  : 34 = 51 dan 2 + 5 = 7    bernilai salah
2.      Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung atau.
Disjungsi dari pernyataan p dan q dinotasikan dan dibaca p atau q
Tabel kebenarannya :
p
q
    
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
S

Dari tabel tampak bahwa disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan bernilai salah.
Contoh :
P : jumlah dari 2 dan 5 adalah 7      (pernyataan bernilai benar)
q : Tugu pahlawan terletak di Jakarta (pernyataan bernilai salah)
 : Jumlah dari 2 dan 5 adalah 7 atau Tugu pahlawan terletak di Jakarta  (pernyataan bernilai benar)
 
Tugas IV
1.      Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut :
a.       2  + 1 = 3  dan 2 adalah bilangan prima
b.      37 adalah bilangan prima dan ada bilangan prima yang genap
c.       Semua unggas dapat terbang atau grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola
d.      Log 5 merupakan bilangan irasional atau 3 + 5 = 8
2.      Jika p : Adik naik kelas
            q : Adik dibelikan sepeda motor
      Nyatakan dengan pernyataan majemuk :
a.       p  q
b.      p  q
c.       ~ p  q
d.      ~ (p  q)
3.      Buatlah tabel kebenaran dari :
a.       (p q) v (~p q)
b.      [~(p v q) ]  q
 
3.      Implikasi
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika .... maka .......”
Implikasi dari pernyataan p dan q dinotasikan dengan p  q yang dibaca “jika p maka q” atau “p jika hanya jika q” atau “p syarat perlu bagi q” atau “q syarat cukup bagi p”
Dari implikasi p  q, p disebut anteseden atau sebab atau hipotesa
q disebut konsekuen atau kesimpulan atau konklusi.
Tabel kebenarannya :
p
q
  
B
B
B
B
S
S
S
B
B
S
S
B
Dari tabel tersebut, tampak bahwa implikasi selalu bernilai salah jika sebabnya benar dan akibatnya salah.
Contoh :
P : 5 + 4 = 7                        (pernyataan salah)
q : Indonesia di benua eropa  (pernyatan salah)
p  q : Jika 5 + 4 = 7 maka Indonesia di benua eropa (pernyataan benar)

MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd


4.       Biimplikasi
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “.......jika dan hanya jika............” dan dilambangkan .
Biimplikasi dari pernyataan p dan q ditulis p  q yang dibaca p jika dan hanya jika q atau jika p maka q dan jika q maka p.
Tabel kebenarannya :
p
Q
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
B
Dari tabel kebenaran tersebut, tampak bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika sebab dan akibatnya bernilai sama.
Contoh :
p : 3 + 10 =14                 (pernyataan salah)
q : Persegi adalah segitiga (pernyataan salah)
p  q :  3 + 10 = 14 jika dan hanya jika persegi adalah segitiga (pernyataan salah)

Tugas V
1.      Tentukan nilai kebenaran pernyataan berikut :
a.       Jika besi termasuk benda padat maka 3 + 5 = 9
b.      Jika cos 30 = 0,5 maka sin 60 = 0,5
c.       Tugu nuda terletak di Surabaya jika dan hanya jika Tugu muda terletak di Semarang.
d.       > 2 jika dan hanya jika 33 bilangan prima
2.      Jika p : Adi menyenangi boneka
            q  : 5 + 3 < 10
      Nyatakan dalam bentuk pernyataan :
a.       p  q
b.      p  q
c.       ~ p  q
d.      p  ~ q
3.      Buatlah tabel kebenaran :
a.       (p  q)  ( p  ~ q)
b.      (~ p  q)  ( p  q)


MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd


D. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Dari implikasi p  q dapat dibentuk implikasi baru :
1.      q  p  disebut konvers dari implikasi semula
2.      ~ p  ~ q disebut invers dari implikasi semula
3.      ~ q  ~ p disebut kontraposisi dari implikasi semula
Contoh :
p : Tia penyanyi
q : Tia seniman
implikasi p  q  : Jika Tia penyanyi maka Tia seniman
Konvers  q  p  : Jika Tia seniman maka Tia penyanyi
Invers ~ p  ~ q : Jika Tia bukan penyanyi maka Tia bukan seniman
Kontraposisi ~ q  ~ p : Jika Tia bukan seniman maka Tia bukan penyanyi

E. PERNYATAAN MAJEMUK YANG EKUIVALEN
Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya, pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama. Lambang ekuivalen adalah
Contoh : Buktikan bahwa:  p  q   (p  q)  (q  p)
Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut :
      
                                                     Ekuivalen
F.   NEGASI DARI PERNYATAAN MAJEMUK
1. ~ (p  q)    ~ p v ~ q
2. ~ (p v q)     ~ p  ~ q
3. ~ (p  q)      p  ~ q
4. ~ (p  q)    (p  ~ q)  v (q ~ p)
Contoh :
1.      Negasi dari 5 + 2 = 8 dan adik naik kelas adalah 5 + 2  8 atau adik tidak naik kelas
2.      Negasi dari jika adik belajar maka ia pandai adalah adik belajar dan ia tidak pandai

MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd 


G.    TAUTOLOGI DAN KONTRADIKSI
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya.
Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya.
Contoh :
       
TUGAS  VI
1.      Tentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi berikut :
a.       Jika hujan maka jalan basah
b.      Jika skit maka Ani ke sekolah
c.       Jika x = 2 maka  > 1
2.      Buktikan dengan tabel kebenaran bahwa :
[p v (q  r)]  [(p v q)  (p v r)]
3.  Tentukan negasi dari pernyataan berikut :
      a. Harga mobil mahal atau Sungai Brantas di jawa Tengah
      b. Segitiga ABC siku-siku jika dan hanya jika salah satu sudutnya 900
      c. p v (q  r)
      d. p  (q  r)
4. Tentukan dengan tabel kebenaran pernyataan berikut yang merupakan tautologi dan kontradiksi
      a. (p  q)  (p v q)
      b. (p  ~q)  (~p  ~q)

H.    PENARIKAN KESIMPULAN
Argumen adalah serangkaian pernyataan yang mempunyai ungkapan penarikan kesimpulan. Suatu argumen terdiri dari 2 kelompok pernyataan yaitu kelompok premis dan kelompok konklusi.
Contoh :
Premis 1 : Jika adik rajin belajar maka naik kelas
Premis 2 : Jika adik naik kelas maka Ibu senang
Premis 3 : Adik rajin belajar
     
Konklusi : Ibu senang
Suatu argumen dikatakan sah atau valid jika untuk semua kemungkinan nilai kebenaran premis-premisnya mendapatkan konklusi yang benar pula.
Ada 3 dasar penarikan kesimpulan yaitu :
1.      Modus Ponens
Kerangka penarikan modus ponens sebagai berikut :
Premis 1  : p  q
Premis 2  : p
      Konklusi  : q

      Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut :
p
q
   
B
B
B
B
S
S
S
B
B
S
S
B

      Pada tabel kebenaran tersebut, premis-premis yang bernilai benar diberi tanda        , ternyata mendapatkan konklusi yang diberi tanda
      Juga benar, sehingga penarikan kesimpulan dengan menggunakan modus ponens dikatakan sah atau valid.
2.      Modus Tollens
Kerangka penarikan kesimpulan dengan dasar modus tollens sbb :
Premis 1 : p  q
Premis 2 : ~ q
Konklusi : ~ p
            Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut :
           
            Berdasarkan tabel tersebut, penarikan kesimpulan dengan metode modus tollens dikatakan sah.


3.      Silogisme
Kerangka penarikan kesimpulan dengan metode silogisme sbb :
Premis 1 : p  q
Premis 2 : q  r
 
Konklusi : p  r
Dengan tabel kebenaran dapat dilihat sebagai berikut :
 
Pada tabel tersebut tampak bahwa penarikan kesimpulan dengan metode silogisme dikatakan sah atau valid.
            Contoh :
            Tentukan konklusi dari argumen-argumen berikut ini :
1.      Premis 1 : Jika sakit maka ibu minum obat
Premis 2 : Ibu sakit
 
Konklusinya : Ibu minum obat

2.      Premis 1 : Jika mesinnya rusak maka mobil itu tidak dapat bergerak
Premis 2 : Mobil itu dapat bergerak
Konklusinya : Mesin mobil itu tidak rusak

3.      Premis 1 : Jika BBM naik maka ongkos bis naik
Premis 2 : Jika ongkos bis naik maka uang saku naik
Konklusinya : Jika BBM naik maka uang saku naik
     

MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd 


      Tugas VII
1.      Tentukan apakah penarikan kesimpulan berikut sah atau tidak
            
d. Jika listrik padam maka mesin tidak jalan
    Jika mesin tidak jalan maka produksi berhenti
   
     Jika listrik padam maka produksi berhenti

e.       jika Jakarta di Jawa Tengah maka Surabaya ibukota Indonesia
Jika Surabaya ibukota Indonesia maka Bengawan Solo di Banten
 Jika Bengawan Solo tidak ada di Banten maka Jakarta tidak ada di Jawa Tengah

2.      Tentukan kesimpulannya
a.       Jika makan rujak maka Ani sakit perut
      Ani makan rujak
b.  Jika PSIS menang maka panser biru senang
      Jika panser biru senang maka Semarang ramai
c.  Jika Inul bernyanyi maka penonton bergoyang
      Penonton tidak bergoyang




MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd 


BAB III 
PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes untuk menguji kompetensi yang telah anda pelajari. Apabila anda dinyatakan memenuhi syarat ketuntasan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.



MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd 



DAFTAR PUSTAKA

.
Kuntarti Kurnianingsih, Sulistyono. Matematika SMA dan MA 1A.
ESIS Erlangga. 2007
LKS  Simpati SMA.  Matematika Untuk Kelas XI Program IPA Semester 1 & 2.
 CV GRAHADI.Surakarta.
LKS Simpati SMA Matematika Untuk Kelas X Semester 1 & 2.
CV GRAHADI.Surakarta.
Perangkat Pembelajaran SMA / MA. Mata Pelajaran Matematika Kelas X – XII Semester 1 & 2. CV. AZZAHRA. Jakarta.
Sartono Wirodikromo, 2006. Matematika untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga. Jakarta.
Suwah,Sembiring,  dkk. Matematika Bilingual untuk SMA/MA Kelas X Semester
1 dan 2. Yrama Widya. 2008
Tampomas, Husein. Seribu Pena Mateamtika SMU Kelas 1. Erlangga. 1999

Willa Adrian Soekotjo Loedji. 2009. Matematika Bilingual Untuk SMA Kelas XI IPA Semester 1&2. CV. Yrama Widya. Bandung.











MODUL  STATISTIK DAN PELUANG,   compiled by: ENDRAWITA, S.Pd





Tidak ada komentar:

Posting Komentar